Pembelajaran IPA secara Terpadu Menurut Kurikulum 2013
Bioners, 6 Nov 2013. Pendekatan
pembelajaran terpadu mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) sering
disebut dengan pendekatan interdisipliner. Model pembelajaran terpadu
pada hakikatnya merupakan suatu model pembelajaran yang memungkinkan
peserta didik baik secara individual maupun kelompok aktif mencari,
menggali, dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip secara holistik dan
autentik (Depdikbud, 1996:3).Salah satu diantaranya adalah
memadukan Kompetensi Dasar.Melalui pembelajaran terpadu peserta didik
dapat memperoleh pengalaman langsung, sehingga dapat menambah kekuatan
untuk menerima, menyimpan, dan memproduksi kesan-kesan tentang hal-hal
yang dipelajarinya.Dengan demikian, peserta didik terlatih untuk dapat
menemukan sendiri berbagai konsep yang dipelajari.
Makna terpadu dalam pembelajaran IPA adalah adanya keterkaitan antara
berbagai aspek dan materi yang tertuang dalam Kompetensi Dasar IPA
sehingga melahirkan sat atau beberapa tema pembelajaran. Pembelajaran
terpadu juga dapat dikatakan pembelajaran yang memadukan materi beberapa
mata pelajaran atau kajian ilmu dalam satu tema. Keterpaduan dalam
pembelajaran IPA dimaksudkan agar pembelajaran IPA lebih bermakna,
efektif, dan efisien.
Pada pendekatan pembelajaran terpadu mata pelajaran IPA, perangkat
pembelajaran disusun dari berbagai cabang ilmu dalam rumpun ilmu sosial.
Pengembangan pembelajaran terpadu dapat mengambil suatu topik dari
suatu cabang ilmu tertentu, kemudian dilengkapi, dibahas, diperluas, dan
diperdalam dengan cabang-cabang ilmu yang lain. Tema dapat dikembangkan
dari isu, peristiwa, dan permasalahan yang berkembang, contohnya
banjir, pemukiman kumuh, potensi pariwisata, IPTEK, mobilitas sosial,
modernisasi yang dibahas dari berbagai disiplin ilmu-ilmu sosial.
Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di Sekolah Menengah Pertama (
SMP) pada kurikulum tahun 2013 terdapat beberapa perubahan diantara
adalah konsep pembelajarannya dikembangkan sebagai mata pelajaran integrative science atau
“IPATerpadu” bukan sebagai pendidikan disiplin ilmu. Konsep keterpaduan
ini ditunjukkan dalam Kompetensi Inti ( KI) dan Kompetensi Dasar ( KD)
pembelajaran IPA yakni di dalam satu KD sudah memadukan konsep-konsep
IPA dari bidang ilmu biologi, fisika, dan ilmu pengetahuan bumi dan
antariksa (IPBA).
Pembelajaran IPA berorientasi pada kemampuan aplikatif, pengembangan
kemampuan berpikir, kemampuan belajar, rasa ingin tahu, dan pengembangan
sikap peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungan sosial dan alam.
IPA juga ditujukan untuk pengenalan lingkungan biologi dan alam
sekitarnya, serta pengenalan berbagai keunggulan wilayah Nusantara.
Melalui pembelajaran IPA terpadu, peserta didik dapat memperoleh
pengalaman langsung, sehingga dapat menambah kekuatan untuk menerima,
menyimpan, dan menerapkan konsep yang telah dipelajarinya. Dengan
demikian, peserta didik terlatih untuk dapat menemukan sendiri berbagai
konsep yang dipelajari secara menyeluruh (holistik), bermakna, autentik
dan aktif.
Cara pengemasan pengalaman belajar yang dirancang guru sangat
berpengaruh terhadap kebermaknaan pengalaman bagi para peserta didik.
Pengalaman belajar yang lebih menunjukkan kaitan unsur-unsur konseptual
akan menjadikan proses belajar lebih efektif. Kaitan konseptual yang
dipelajari dengan sisi bidang kajian Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang
relevan akan membentuk skema kognitif, sehingga anak memperoleh keutuhan
dan kebulatan pengetahuan. Perolehan keutuhan belajar IPA, serta
kebulatan pandangan tentang kehidupan, dunia nyata dan fenomena alam
hanya dapat direfleksikan melalui pembelajaran terpadu.
Pada Kurikulum 2013, KD mata pelajaran IPA sudah memadukan konsep
dari aspek fisika, biologi kimia dan IPBA, tetapi tidak semua aspek
dipadukan karena pada suatu topik IPA tidak semua aspek dapat dipadukan.
Terdapat beberapa model yang potensial untuk diterapkan dalam
pembelajaran IPA terpadu, diantaranya connected, webbed, shared, dan integrated.
Empat model tersebut dipilih karena konsep-konsep dalam KD IPA memiliki
karakteristik yang berbeda-beda, sehingga memerlukan model yang sesuai
agar memberikan hasil keterpaduan yang optimal.
artikel yang bagus,,,, mungkinkah kurikulum ini akan berlanjut
BalasHapusgood job
BalasHapusSebagai calon guru IPA saya sangat mengikuti perkembangan kurikulum di Indonesia. Menurut saya, artikel ini sangat bagus sebagai referensi para calon guru untuk terus mengetahui situasi dan keadaan terbaru mengenai kurikulum 2013.
BalasHapusWah.. Saya sangat menyukai artikel ini, untuk referensi dan menambah pengetahuan saya mengenai pembelajaran IPA sesuai dengan kurikulum terbaru yaitu 2013. Menurut saya perkembangan kurikulum dapat terlaksana di lapangan dan imbasnya diharapkan dapat meningkatkan kemampuan peserta didik di INdonesia.
BalasHapusMenurut saya, artikel inibagus untuk calon guru IPA karena isinya sesuai dengan keadaan dilapangan mengenai perkembangan terbaru dari kurikulum 2013. Pembelajaran IPA terpadu dalam kuriikulum 2013 tidak hanya menekankan pada kemapuan itelektual saja namun didukung dengan peningkatan kompetensi spiritual,sikap dan keterampilan. Sangat bagus untuk mewujudkan manusia Indonesia yang berpendidikan secara paripurna.
BalasHapus